Tidak ada satu pun
makhluk hidup yang dapat hidup tanpa bergantung terhadap makhluk hidup lain
atau materi lain di dunia ini. Semua makhluk hidup, baik itu manusia, hewan,
maupun tumbuhan membutuhkan energi dan berbagai materi dari lingkungannya untuk
dapat bertahan hidup.
Mungkin Anda
bertanya-tanya, apa sebenarnya lingkungan hidup itu?
Lingkungan hidup ialah
suatu ruang yang ditempati makhluk hidup beserta komponen abiotiknya. Cabang Biologi yang mempelajari hubungan
antara makhluk hidup dan lingkungannya ialah Ekologi. Istilah Ekologi berasal
dari dua suku kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos yang artinya rumah atau
tempat tinggal dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Istilah tersebut
pertama kali dikemukakan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1869. Secara umum,
Ekologi ialah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan
lingkungannya. Di alam, baik itu makhluk hidup yang hidup di darat maupun di
air, berusaha memenuhi kebutuhan energinya.
Makhluk hidup autotrof
akan melakukan sintesis makanan untuk mendapatkan energi, sedangkan pada
makhluk hidup heterotrof akan ada peristiwa memakan untuk mendapatkan energi.
Pengurai (dekomposer) akan memecah materi organik kompleks menjadi lebih
sederhana untuk dirinya dan dapat digunakan kembali oleh makhluk hidup
autotrof.
Makhluk hidup
dipengaruhi oleh lingkungannya. Lingkungannya tersebut terdiri atas lingkungan
abiotik dan biotik. Lingkungan abiotik contohnya air, tanah, suhu, dan iklim.
Adapun lingkungan biotik contohnya hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme.
Interaksi antarmakhluk hidup di lingkungannya tersebut akan membentuk suatu
sistem. Sistem ini fleksibel, selalu berubah-ubah. Namun selalu menuju ke arah
keseimbangan. Sistem ini disebut ekosistem. Perhatikan Gambar dibawah.
Ekosistem ialah kesatuan interaksi yang seimbang antara komponen biotik dan
komponen abiotik dalam suatu habitat. Habitat ialah suatu daerah kediaman
makhluk. Menarik, bukan? Simaklah penjelasan selanjutnya.
Ekosistem
Pantai
|
1. Komponen Biotik
Komponen biotik ialah
komponen hidup yang ada di alam meliputi semua makhluk hidup, seperti hewan,
tumbuhan, mikroorganisme, dan manusia. Di dalam ekosistem, makhluk hidup
autotrof berperan sebagai produsen.
a. Organisasi Kehidupan
Satuan organisasi
kehidupan dalam Biologi dimulai dari yang kecil dan
sederhana sampai yang
besar dan kompleks. Urutannya ialah sel-jaringanorgan-
sistem organ-organisme.
Sementara itu, jika kita lihat satuan organisasi
dalam ekosistem maka
urutannya ialah individu-populasi-komunitasekosistem.
1) Individu
Sama halnya dengan sel
dalam organisasi kehidupan, individu ialah satuan fungsional dan struktural
terkecil dalam ekosistem.Individu ialah satu makhluk hidup tunggal. Contoh
individu ialah seorang manusia, seekor ikan, seekor semut, seekor kupu-kupu ,
seekor sapi, satu pohon mangga, satu pohon kelapa, dan satu pohon beringin.
Oleh karena satu
individu ialah satu makhluk hidup tunggal yang tidak dapat dipisah-pisahkan.
Apakah menurut Anda sepasang kaki sapi ialah individu? Apakah satu tangkai
bunga mawar, sepasang sayap burung, satu sel gamet, atau sehelai rambut ialah
individu?
2) Populasi
Populasi ialah
sekelompok individu dari spesies makhluk hidup sejenis yang menempati suatu kawasan
tertentu. Dalam definisi tersebut yang sering dipermasalahkan ialah istilah
spesies. Sebenarnya, ada berbagai macam definisi untuk spesies. Namun, dari
begitu banyak definisi spesies tersebut, dapat disimpulkan bahwa spesies ialah
jenis individu yang memiliki struktur fisiologi yang sama sehingga jika
antarindividu tersebut melakukan perkawinan maka mereka dapat menghasilkan
keturunan yang fertil (subur).
Kumpulan dari spesies
sapi akan membentuk populasi sapi. Kumpulan dari spesies ikan akan membentuk
populasi ikan . Begitu pula jika spesies rumput berkumpul, akan terbentuk
populasi rumput.
3) Komunitas
Perhatikan oleh Anda,
pada suatu tempat tidak selalu dibentuk oleh satu populasi saja. Suatu tempat
di alam akan dihuni oleh beberapa populasi yang beragam. Komunitas ialah
kumpulan bermacam-macam populasi yang saling berinteraksi dan menempati kawasan
tertentu. Dalam arti luas, komunitas memang diartikan sebagai segala organisme
yang menempati kawasan tertentu. Di dalam komunitas terjadi interaksi di antara
organismeorganisme yang membentuk komunitas tersebut
4) Ekosistem
Istilah ekosistem,
pertama kali dikenalkan oleh Tansley pada tahun 1935. Menurut Tansley, hubungan
timbal balik antara komponen biotik (komponen yang hidup) dan komponen abiotik
(komponen tidak hidup) di alam,
sebenarnya ialah
hubungan antarkomponen yang membentuk suatu sistem. Artinya, hubungan tersebut ialah
satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu, gangguan pada satu
komponen akan memengaruhi keseluruhan komponen tersebut. Sistem ini disebut
sistem ekologi yang disingkat menjadi ekosistem. Contohnya ialah ekosistem
terumbu karang
Setiap makhluk hidup
dalam ekosistem menempati tempat tertentu yang disebut habitat. Habitat dapat
diartikan sebagai tempat tinggal suatu organisme di alam. Suatu spesies
memiliki habitat tertentu dalam ekosistem, misalnya berudu memiliki habitat di
dalam air yang tenang dan banyak terdapat tumbuhan airnya.
Di samping habitat,
dalam ekosistem dikenal juga istilah niche (nisia/ relung). Nisia ialah status
fungsional dari organisme dalam ekosistemnya, sehubungan dengan tempat tinggal,
tingkah laku, dan sifatsifat khas lainnya. Misalnya, nisia dari berudu dan
siput pada air tenang yang banyak tumbuhan air. Berudu dan siput mungkin
menempati habitat yang sama, tetapi nisianya tidak sama karena siput tidak
dapat berenang bebas, serta memiliki sifat-sifat serta aktivitas yang berbeda
dengan berudu.
Dalam ekosistem yang
stabil, setiap spesies menempati nisia tersendiri. Bahkan dapat dikatakan bahwa
dua spesies yang berbeda tidak mungkin menempati nisia yang sama dalam suatu
ekosistem untuk jangka waktu yang lama. Ketika dua spesies menempati nisia yang
sama dalam satu ekosistem, akan terjadi persaingan yang sangat kuat. Salah satu
spesies akan kalah dan hilang dari ekosistem tersebut, bahkan mungkin akan
mencari nisia yang baru. Gabungan dari ekosistem yang ada di bumi disebut
biosfer.
b. Interaksi
Antarkomponen Biotik
Meskipun penyebaran
makhluk hidup pada umumnya dipengaruhi oleh adaptasi terhadap lingkungan
biotik, makhluk hidup juga dipengaruhi oleh interaksi biotik dengan individu
lainnya. Dalam bahasan kali ini hanya akan dijelaskan mengenai interaksi
antarspesies, yaitu interaksi antarpopulasi yang terjadi dalam suatu komunitas.
Jika interaksi yang terjadi menyebabkan individu berbeda spesies tersebut hidup
secara permanen dalam jangka waktu yang lama, dapat disebut simbiosis.
Kemungkinan interaksi antarspesies yang hidup dalam suatu komunitas
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik ialah
segala sesuatu di luar makhluk hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia.
Apakah faktor-faktor abiotik memengaruhi faktor biotik dalam ekosistem?
a. Cahaya
Sinar matahari ialah
faktor abiotik yang memengaruhi hampir semua makhluk hidup yang ada di bumi,
terutama tumbuhan dan makhluk hidup berklorofil lainnya . Selain sebagai faktor
utama dalam fotosintesis, sinar matahari memiliki kaitan yang penting dengan
faktor abiotik lain, yaitu suhu. Sinar matahari memengaruhi adaptasi hewan
dengan adanya hewan yang melakukan aktivitas lebih banyak pada siang hari
(hewan diurnal) dan pada malam hari (hewan nokturnal). Apakah kelelawar
termasuk hewan nokturnal?
b. Suhu
Suhu memengaruhi makhluk
hidup dalam ekosistem. Pada makhluk hidup yang motil (dapat bergerak), jika
suhu lingkungan tidak sesuai, ia dapat berpindah tempat. Hal ini dilakukan
contohnya pada burung alapalap nippon (Accipiter gularis) yang melakukan
migrasi pada saat musim dingin dari daerah Jepang menuju daerah Sumatra,
Kalimantan, Jawa, dan Bali.
Pada makhluk hidup yang
sesil (tidak dapat bergerak), misalnya pada tumbuhan, jika suhu lingkungannya tidak
sesuai, tumbuhan tersebut harus beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Hal tersebut dilakukan agar dapat bertahan dan tidak mati.
Contohnya, pohon jati. Pohon ini saat suhu lingkungannya tinggi, akan
beradaptasi dengan mengugurkan daunnya yang bertujuan mengurangi penguapan.
c. Air
Air memengaruhi
ekosistem karena diperlukan oleh makhluk hidup . Tumbuhan yang hidup di tempat
dengan curah hujan yang rendah, memiliki adaptasi akar yang panjang, lapisan
lilin pada daun yang tebal, dan daun yang kecil untuk mengurangi penguapan.
Bagaimana ciriciri tumbuhan yang hidup dengan curah hujan yang tinggi?
Pada hewan, ketersediaan
air dapat menyebabkan hewan-hewan bermigrasi ke tempat yang lebih banyak air.
Bagi hewan atau tumbuhan yang hidup di air, komposisi kimiawi dan kimia air
sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidupnya.
d. Udara
Faktor udara erat
kaitannya dengan faktor abiotik lainnya, seperti suhu dan air. Udara yang
bergerak (angin) dapat juga menjadi faktor yang memengaruhi dalam ekosistem.
Suhu udara, kelembapan, dan angin, memengaruhi ekosistem secara bersamaan dan
memengaruhi jenis makhluk hidup yang mendiami ekosistem tertentu.
e. Topografi
Topografi atau
ketinggian tempat berpengaruh langsung terhadap kadar oksigen dan tekanan
udara. Semakin tinggi suatu tempat, tekanan udara dan kadar oksigen akan
semakin berkurang. Kondisi ini sangat memengaruhi vegetasi tumbuhan yang mampu
hidup pada keadaan tersebut. Hal ini berpengaruh juga terhadap hewan-hewan yang
mampu beradaptasi pada lingkungan tersebut.
f. Tanah
Tanah ialah tempat hidup dan media bagi makhluk hidup . Bagi tumbuhan, tanah ialah substrat tempat hidup dan sumber nutrisi. Bagi hewan, terutama hewan yang hidup di darat, tanah ialah tempat melakukan berbagai aktivitas hidup. Sifat-sifat tanah seperti keasaman, tekstur, dan kandungan unsur hara sangat memengaruhi jenis makhluk hidup yang menghuninya. Karena beberapa tumbuhan memiliki rentang hidup pada faktor kimia yang berbeda, beberapa spesies tumbuhan dapat digunakan sebagai bioindikator.
No comments:
Post a Comment